Ternak yang digunakan adalah ayam broiler strain Ross umur satu hari sebanyak 160 ekor yang dipelihara sampai umur 34 hari. Perlakuan dimulai pada saat ayam berumur lima belas hari. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan pemberian warna cahaya lampu penerangan yaitu kuning, merah, biru dan Pengujian jarak optimal kamera menunjukkan bahwa sistem object detection optimal pada jarak 100 cm. Hasil pengujian sistem object detection pada ayam broiler umur 3-25 hari menunjukkan eror, ayam 3 hari (5,19%), 14 hari (2,76%), 21 hari (3,23% dan 6,10%), 25 hari (5,05% dan 5,81%). Pengelompokan ukuran ayam berdasarkan pengamatan selama 25 hari menggunakan sebanyak 24 ekor ayam broiler umur 20 hari. Ayam dibagi ke dalam 4 perlakuan, yaitu: 1) ayam tanpa diberi cekaman panas dan tanpa diberi ekstrak jaloh maupun kromium (tCp); 2) ayam yang diberi cekaman panas tanpa diberi ekstrak jaloh maupun kromium (Cp); 3) ayam diberi cekaman panas umur pemeliharaan relatif singkat yaitu pada umur 4-5 minggu, bobot badan ayam telah mencapai 1825 g/ekor (Hasan et al., 2013). Pertumbuhan ayam broiler yang singkat ini ternyata diikuti dengan kerentanan terhadap infeksi mikrobia patogen (Jones dan Ricket, 2003). Upaya mengatasi infeksi mikrobia pertambahan bobot yang relatif cepat bila dibandingkan dengan jenis ayam lainnya. Ayam broiler umur satu sampai dengan lima minggu memiliki tingkat pertumbuhan yang paling baik. Bobot jual antara lima sampai enam minggu bobot ayam broiler telah mencapai sekitar 1,3-1,6 kilogram per ekornya. Bobot ini nFzU.

bobot ayam broiler umur 10 hari