A Mengidentifikasi Informasi, Tujuan, dan Esensi Karya Ilmiah yang Dibaca 177 B. Merancang Informasi, Tujuan, dan Esensi dalam Karya Ilmiah . 188 C. Menganalisis Sistematika dan Kebahasaan Karya Ilmiah 192 D. Mengonstruksi Sebuah Karya Ilmiah dengan Memperhatikan Isi,
MerancangKarya Ilmiah A. Mengidentifikasi Informasi, Tujuan, dan Esensi Karya Ilmiah yang Dibaca Mengidentifikasi Struktur Karya Ilmiah yang Dibaca Secara umum, bentuk penyajian karya ilmiah terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu bentuk populer, bentuk semiformal, dan bentuk formal. 1.
A Mengidentifikasi Informasi, Tujuan, dan Esensi Karya Ilmiah yang Dibaca. Mengidentifikasi Struktur Karya Ilmiah yang Dibaca. Karya ilmiah dapat ditulis dalam berbagai bentuk penyajian. Setiap bentuk itu berbeda dalam hal kelengkapan strukturnya. Secara umum, bentuk penyajian karya ilmiah terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu bentuk populer
Memasukisemester genap materi karya ilmiah, di artikel ini kami bagikan RPP Bahasa Indonesia kelas XI tema Karya Ilmiah dengan sub tema merancang karya ilmiah. Kompetensi dasar dari pembelajaran ini adalah Mengidentifikasi informasi, tujuan, dan esensi sebuah karya. ilmiah yang dibaca; dengan indikator (1) Mengidentifikasi informasi, tujuan
BankSoal Bahasa Indonesia SMA Mengidentifikasi Informasi, Tujuan, dan Esensi Karya Ilmiah Soal Pilihan Ganda Lihat Pembahasan 0 0 Kutipan Karya Ilmiah Berjudul "Aplikasi SVG pada Bangunan Bertingkat" Vertical garden atau tanaman tegak dapat disebut sebagai green wall atau taman dinding.
hnajxq. A. Menentukan Informasi Penting dalam Karya IlmiahTujuan penulisan karya ilmiah adalah untuk memublikasikan suatu ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Salah satu forum yang sering dijadikan tempat untuk tujuan itu adalah dari karya ilmiah adalah Melatih ide tersurat atau hasil penelitian dalam bentuk karya ilmiah yang sistematis dan ilmiah yang telah ditulis, harapannya akan menjadi transformasi pengetahuan antara sekolah dan membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang dimiliki oleh siswa. Pembuktian dalam menghadapi dan memecahkan masalah, dan itu bisa dilihat dalam bentuk karya ilmiah. Selain itu juga untuk melatih keterampilan dasar dalam melakukan Menyajikan Hasil Karya Ilmiah dalam DiskusiMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Melalui forum diskusi, masalahmasalah itu iharapkand apat terselesaikan lebih baik karena melibatkan banyak diskusi resmi, seperti seminar, masalah itu dipaparkan oleh seorang atau beberapa orang yang ditunjuk khusus oleh panitia berdasarkan keahlian ataupun penguasaannya terhadap masalah itu. Orang tersebut dinamakan dengan pemakalah atau langkah-langkah menyajikan makalah dalam forum diskusi sebagai pemakalah setelah mendapat izin dari tidak diperkenalkan oleh moderator, perkenalkan diri dengan rendah masalah umum dari isi makalah yang akan pokok-pokok isi makalah dengan bahasa yang ilustrasi dan fakta-fakta penting yang menyertai penjelasan di paparan dengan menyampaikan Menganalisis Sistematika dan Kebahasaan Karya Ilmiah Menganalisis Sistematika Karya Ilmiah Isi karya ilmiah memang dapat berkaitan dengan banyak hal, sepanjang hal-hal tersebut bukan sesuatu yang imajinatif. Masalah-masalah dalam karya ilmiah mencakup berbagai hal yang bersifat empiris pengalaman nyata, mulai dari masalah keagamaan, bahasa, budaya, sosial, ekonomi, politik, alam sekitar, dan sebagainya. Pada dasarnya, makalah terdiri atas dua bagian utama, yaitu bagian tubuh dan pelengkap. Bagian tubuh terdiri atas pendahuluan, isi/pembahasan, dan penutup. Bagian pelengkap terdiri atas judul, kata pengantar, daftar isi, dan daftar pustaka. Dalam menganalisis sistematika karya ilmiah harus berdasarkan struktur karya ilmiah. Berikut struktur yang terdapat dalam karya ilmiah yang sudah dipaparkan pada ulasan Mengidentifikasi Struktur Karya Ilmiah Yang Dibaca1. Pendahuluan Dalam bagian pendahuluan berisikan dasar-dasar penelitian ilmiah dilakukan, masalah yang diangkat, dan mekanisme penyelesaian masalah itu. 2. Isi dan Pembahasan Bagian isi dan pembahasan ini bisa terdiri dari satu atau lebih bab. Jumlah bab pada bagian ini bergantung seberapa pelik pembedahan dan pembahasan dari bahan penelitian. 3. Kesimpulan Bagian kesimpulan berisikan kesimpulan dari hasil analisis pada bagian isi dan pembahasan. Kesimpulan yang disampaikan pada bagian ini berupa penjelasan singkat dan padat mengenai hasil analisis Yang harus dipahami dalam Karya tulis ilmiah adalah ciri ā cirinya. Berikut ciri-ciri karya tulis ilmiah 1. Reproduktif Artinya karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus diterima dan dimaknai oleh pembacanya sesuai dengan makna yang ingin disampaikan. Pembaca harus bisa langsung memahami konten dari karya ilmiah. 2. Tidak Ambigu Ciri ini ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah karya ilmiah harus memberikan pemahaman secara detil dan tidak dikemas dengan bahasa yang tidak membingungkan. Dengan begitu, maksud dari karya ilmiah itu bisa langsung diterima oleh pembacanya. 3. Tidak Emotif Artinya, karya ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek perasaan dari penulisnya. Sebab, karya ilmiah harus memaparkan fakta yang didapatkan dari hasil analisis penelitian, bukan dari perasaan subjektif dari penulisnya. 4. Menggunakan Bahasa Baku Menggunakan bahasa baku agar mudah dipahami. Penggunaan bahasa baku itu meliputi setiap aspek penulisannya. Mulai dari penulisan sumber, teori, hingga penulisan kesimpulan. Ketidakbakuan pada tulisan karya ilmiah hanya akan membuat pembacanya bingung dan apa yang ingin disampaikan dalam tulisan tidak dipahami pembaca. 5. Menggunakan Kaidah Keilmuan Penulisan karya ilmiah harus menggunakan kaidah keilmuan atau istilah-istilah akademik dari bidang penelitian si penulis. Hal itu bertujuan untuk menunjukkan bahwa peneliti atau penulisnya memiliki kapabilitas pada bidang kajian yang dibahas dalam karya ilmiah. Penggunaan kaidah atau istilah ilmiah itu juga menjadi takaran seberapa ahli peneliti pada bidang keilmuannya. 6. Bersifat Dekoratif Artinya penulis karya ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang memiliki satu makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis dan kecermatan penelitian. Kedua hal itu penting karena karya ilmiah harus bisa menyampaikan maksud dari penelitian yang dilakukan oleh penulis tanpa membingungkan. 7. Terdapat Kohesi Artinya karya ilmiah harus memiliki kesinambungan antar bagian dan babnya dan bersifat straight forward maksudnya ialah tidak bertele-tele atau tepat sasaran. Sebuah karya ilmiah setiap bagian atau babnya harus memiliki alur logika yang saling bersambung. Selain itu, penyampaiannya harus tepat sasaran dengan apa yang ingin disampaikan. 8. Bersifat Objektif Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat penting karena karya ilmiah tidak dibuat berdasarkan perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus menunjukkan fakta-fakta dan data-data dari hasil analisisnya. Jadi, tidak memiliki kecondongan Menggunakan Kalimat Efektif Dan, penulisan karya ilmiah harus menggunakan kalimat efektif. Ciri ini berkaitan dengan semua ciri sebelumnya. Tujuan penggunaan kalimat dalam karya ilmiah agar pembaca tidak dipusingkan dengan penggunaan kalimat yang berputar-putar. Penggunaan kalimat seperti itu hanya akan membuat pembaca bingung. Menganalisis Kebahasaan Karya Ilmiah yang Dibaca Objektivitas suatu karya ilmiah, antara lain, ditandai oleh pilihan kata yang bersifat impersonal. Hal ini berbeda dengan teks lain yang bersifat nonilmiah, semacam novel ataupun cerpen yang pengarangnya bisa ber-aku, kamu, dan dia. Kata ganti yang digunakan dalam karya ilmiah harus bersifat umum, misalnya penulis atau peneliti. Ragam bahasa yang digunakan karya ilmiah harus lugas dan bermakna denotatif. Makna yang terkandung dalam kata-katanya harus diungkapkan secara eksplisit untuk mencegah timbulnya pemberian makna yang lain. Untuk itu, dalam karya ilmiah kita sering mendapatkan definisi atau batasan dari kata atau istilah-istilah yang digunakan. Misalnya, jika dalam karya itu digunakan kata seperti frasa atau klausa, penulis itu harus terlebih dahulu menjelaskan arti kedua kata itu sebelum ia melakukan pembahasan yang lebih jauh. Hal tersebut penting dilakukan untuk menyamakan persepsi antara penulis dengan pembaca atau untuk menghindari timbulnya pemaknaan lain oleh pembaca terhadap maksud kedua kata itu. Makna denotasi adalah makna kata yang tidak mengalami perubahan, sesuai dengan konsep asalnya. Makna denotasi disebut juga makna lugas. Kata itu tidak mengalami penambahan-penambahan makna. Adapun makna konotasi adalah makna yang telah mengalami penambahan. Tambahan-tambahan itu berdasarkan perasaan atau pikiran seseorang terhadap suatu hal. Berikut Kaidah Kebahasaan Karya Ilmiah1. Pilihan kata yang digunakan di dalam karya ilmiah harus bersifat dimaksud dengan pilihan kata yang digunakan di dalam karya ilmiah bersifat impersonal adalah kata ganti yang digunakan dalam karya ilmiah harus bersifat umum, seperti menggunakan kata ganti seperti penulis atau Karya ilmiah banyak menggunakan kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai suatu pekerjaan/tindakan atau aktivitas. Subjek pada kalimat pasif berada sebelum Aku disekolahkan oleh pamanku ke salah satu akademi keperawatan terbaik di kota Indramayu 3. Bahasa yang digunakan di dalam karya ilmiah harus penggunaan bahasa yang reproduktif adalah dalam penyampaian informasi dalam karya ilmiah harus menggunakan kata-kata dan kalimat yang Ragam bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah harus lugas dan mengungkapkan bahasa yang digunakan karya ilmiah harus lugas dan terdekat denotatif yaitu makna yang terkandung dalam kata-katanya harus ada untuk mencegah timbulnya pemberian makna yang lain. Untuk itu, dalam karya ilmiah kita sering mendapatkan defnisi atau batasan dari kata atau istilah-istilah yang JugaReferensiBahasa IndonesiaBuku siswa kelas 11/ Kementerian Pendidikan dan Revisi Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Suherli. 2011. Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung Rosdakarya.
Mengidentifikasi Informasi dalam Teks Karya IlmiahMateri pembelajaran yang akan kita bahas berikutnya sebagai tindak lanjut dari pembahasan kita tentang pengertian, jenis-jenis dan unsur-unsur karya ilmiah adalah mengidentifikasi isi pokok informasi dalam teks karya ilmiah makalah Mengajarkan Membaca Pemahaman Kepada Siswa tersebut. Sekarang coba Anda tentukan pokok-pokok isi informasi teks karya ilmiah makalah tersebut dengan cara menuliskannya pada buku latihan sudahkah Anda menemukan isi pokok-pokok informasi dalam teks karya ilmiah makalah Mengajarkan Membaca Pemahaman Kepada Siswa tersebut? Kalau sudah, sekarang coba cocokkan jawaban Anda dengan jawaban berikut. Apabila masih banyak kesalahan, coba baca kembali teks makalah tersebut, lalu jawab lagi tanpa melihat jawaban yang pokok informasi Mengajarkan Membaca Pemahaman Kepada SiswaPendahuluanLatar belakanga membantu siswa meningkatkan kemampuan belajar,b mempercepat waktu membaca c memberikan wawasan secara luas tentang berbagai jenis kegiatan membaca, d membiasakan siswa berpikir kritis terhadap bacaan yang dibacaMembaca pemahaman memiliki kedudukan yang sangat pentingKenyataannya masih banyak siswa yang belum memiliki kemampuan membaca pemahaman secara memadaiPerumusan masalahBagaimanakah cara mengajarkan kemampuan membaca pemahaman kepada siswa SMU?TujuanAgar para guru memiliki alternatif gambaran cara mengajarkan kemampuan membaca pemahaman. Studi Kepustakaan1. Membaca pemahaman pada dasarnya adalah proses rekonstruksi pesan yang terdapat dalam Metode pengajaran, antara lain 1 metode tata bahasa, 2 metode linguistik, 3 metode elektik, dan 4 metode Kerangka berpikir adalah membaca pemahaman merupakan kegiatan memahami isi bacaan baik isi secara tersurat maupun membaca dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut1. Memilih bacaan yang sesuai dengan siswa SMTA2. Menyuruh siswa membaca teks dalam Mengajukan pertanyaan kepada siswa berdasarkan aspek-aspek membaca pemahaman Proses belajar-mengajar dapat dilakukan berdasarkan teori behaviorisme sebagai berikut1. Guru menyuruh murid membaca teks dalam Guru menanyakan arti kata sukar dan Guru menyiapkan kesimpulan isi setiap Guru menyuruh murid menduga maksud penulisKesimpulan Membaca pemahaman memiliki berbagai manfaat bagi siswaMengidentifikasi Tujuan dan Esensi dalam Teks Karya IlmiahPada bagian ini Anda akan diajak mengidentifikasi tujuan dan esensi dalam teks karya ilmiah yang telah Anda baca di awal pembelajaran ini, yakni teks karya ilmiah Mengajarkan Membaca Pemahaman Kepada Siswa. Coba Anda baca kembali teks tersebut dengan cermat, kemudian temukan tujuan dan esensi karya ilmiah tersebut. Setelah Anda mengerjakan tugas tersebut, cocokkan dengan penjelasan di bawah ini. Jika pekerjaan masih salah, coba ulangi kembali sampai pekerjaan Anda dan esensi teks karya ilmiah Mengajarkan Membaca Pemahaman Kepada SiswaTujuanAgar para guru memiliki alternatif gambaran cara mengajarkan kemampuan membaca pemahamanEsensiPengajaran membaca dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut1. Memilih bacaan yang sesuai dengan siswa SMTA2. Menyuruh siswa membaca teks dalam Mengajukan pertanyaan kepada siswa berdasarkan aspek-aspek membaca pemahaman
Menganalisis Informasi , Tujuan , dan Esensi Karya Ilmiah 1. Mengidentīkasi Isi Karya Ilmiah Karya ilmiah adalah karya adalah karya aīau laporan secara īerīulis yang memaparkan hasil kegiaīan penelitan aīau kajian yang īelah dilakukan oleh seseorang . Karya ilmiah berisi īulisan ilmu pengeīehauan yang disusun secara cermaī dan sisīematka menuruī meīode penulisan karya ilmiah . Karya ilmiah menggunakan ragam bahasa resmi . Tujuan penulisan / penyusunan karya ilmiah yaiīu memberikan penjelasan , penilaian , saran , menyampaikan sanggahan , dan membuktkan hipoīesis. Fakīa yang disajikan harus fakīa umum yang objektf dan dapaī diuji kebenarannya. 2. Memahami Esensi Karya Ilmiah a. Karya ilmiah memuaī gagasan ilmiah lewaī pikiran dan alur pikiran .b. Kebenaran karya ilmiah īerleīak pada bangun pikir dengan unsur- unsur yang Alur pikir diīuangkan dalam sisīematka karya ilmiah .d. Karya ilmiah harus diīulis dengan kaidah kebahasaan yang baik dan benar. Jenis - Jenis Karya Ilmiah .1. Laporan , adalah segala sesuaīu yang dilaporkan dan bisa disampaikan secara lisan maupun īerīulis. Laporan harus sesuai fakīa yang didasari oleh keadaan objektf yang dialami pelapor 2. Makalah , adalah karya / īulisan resmi īenīang suaīu pokok yang dimaksudkan unīuk dibacakan di forum persidangan / diskusi .3. Skripsi , adalah karya ilmiah yang wajib diīulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaraīan akhir Tesis, adalah karya ilmiah yang diīulis unīuk mendapaīkan gelar kesarjanaan pada suaīu universiīas .5. Diserīasi , adalah karya ilmiah yang diīulis unīuk memperoleh gelar dokīor . 3. Mengeīahui Benīuk Karya Ilmiah a. Benīuk Populer Karya ilmiah benīuk ini sering disebuī karya ilmiah populer. Karya ilmiah benīuk ini bisa diungkapkan dalam benīuk karya īulis. Ragam bahasanya bersifaī sanīai populer . Karya ilmiah populer umumnya dijumpai dalam media massa, sepert di koran aīau majalah. Karya ilmiah benīuk ini merupakan karya yang paling disukai , karena menggunakan kalimaī - kalimaī yang sederhana , lancar īeīepi tdak berupa lelucon dan tdak bersifaī fanīasi rekaan .b. Benīuk Semi formal Secara garis besar, karya ilmiah ini īerdiri aīas judul 2. kaīa penganīar3. daīar isi4. simpulan 7. daīar isi Benīuk karya ilmiah ilmiah ini, umumnya digunakan dalam berbagai jenis laporan dan Benīuk Formal Karya ilmiah benīuk ini disusun dengan memenuhi unsur - unsur kelengkapan akademis secara lengkap , sepert skripsi , īesis ,dan deserīasi. Unsur - unsurnya ,sebagai berikuī.1. Judul 2. Tim pembimbing3. Kaīa penganīar4. Absīrak5. Daīar isi6. Bab pendahuluan7. Bab īelaah kepusīakaan8. Bab meīode penelitan 9. Bab pembahasan 10. Bab simpulan11. Daīar pusīaka
Merancang Informasi, Tujuan, dan Esensi dalam Karya Ilmiah A. Menentukan Informasi Penting dalam Karya Ilmiah Tujuan penulisan karya ilmiah adalah untuk memublikasikan suatu ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Salah satu forum yang sering dijadikan tempat untuk tujuan itu adalah diskusi. Picture Tujuan dari karya ilmiah adalah Melatih ide tersurat atau hasil penelitian dalam bentuk karya ilmiah yang sistematis dan metodologis. Makalah ilmiah yang telah ditulis, harapannya akan menjadi transformasi pengetahuan antara sekolah dan masyarakat. Untuk membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang dimiliki oleh siswa. Pembuktian dalam menghadapi dan memecahkan masalah, dan itu bisa dilihat dalam bentuk karya ilmiah. Selain itu juga untuk melatih keterampilan dasar dalam melakukan penelitian. B. Menyajikan Hasil Karya Ilmiah dalam Diskusi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Melalui forum diskusi, masalahmasalah itu iharapkand apat terselesaikan lebih baik karena melibatkan banyak orang. Dalam diskusi resmi, seperti seminar, masalah itu dipaparkan oleh seorang atau beberapa orang yang ditunjuk khusus oleh panitia berdasarkan keahlian ataupun penguasaannya terhadap masalah itu. Orang tersebut dinamakan dengan pemakalah atau narasumber. Berikut langkah-langkah menyajikan makalah dalam forum diskusi resmi. Tampillah sebagai pemakalah setelah mendapat izin dari moderator. Kalau tidak diperkenalkan oleh moderator, perkenalkan diri dengan rendah hati. Sampaikan masalah umum dari isi makalah yang akan dipaparkan. Jelaskan pokok-pokok isi makalah dengan bahasa yang lugas. Sertakan ilustrasi dan fakta-fakta penting yang menyertai penjelasan di atas. Akhiri paparan dengan menyampaikan simpulan. C. Menganalisis Sistematika dan Kebahasaan Karya Ilmiah Menganalisis Sistematika Karya Ilmiah Isi karya ilmiah memang dapat berkaitan dengan banyak hal, sepanjang hal-hal tersebut bukan sesuatu yang imajinatif. Masalah-masalah dalam karya ilmiah mencakup berbagai hal yang bersifat empiris pengalaman nyata, mulai dari masalah keagamaan, bahasa, budaya, sosial, ekonomi, politik, alam sekitar, dan sebagainya. Pada dasarnya, makalah terdiri atas dua bagian utama, yaitu bagian tubuh dan pelengkap. Bagian tubuh terdiri atas pendahuluan, isi/pembahasan, dan penutup. Bagian pelengkap terdiri atas judul, kata pengantar, daftar isi, dan daftar pustaka. Dalam menganalisis sistematika karya ilmiah harus berdasarkan struktur karya ilmiah. Berikut struktur yang terdapat dalam karya ilmiah yang sudah dipaparkan pada ulasan Mengidentifikasi Struktur Karya Ilmiah Yang Dibaca 1. Pendahuluan Dalam bagian pendahuluan berisikan dasar-dasar penelitian ilmiah dilakukan, masalah yang diangkat, dan mekanisme penyelesaian masalah itu. 2. Isi dan Pembahasan Bagian isi dan pembahasan ini bisa terdiri dari satu atau lebih bab. Jumlah bab pada bagian ini bergantung seberapa pelik pembedahan dan pembahasan dari bahan penelitian. 3. Kesimpulan Bagian kesimpulan berisikan kesimpulan dari hasil analisis pada bagian isi dan pembahasan. Kesimpulan yang disampaikan pada bagian ini berupa penjelasan singkat dan padat mengenai hasil analisis Yang harus dipahami dalam Karya tulis ilmiah adalah ciri ā cirinya. Berikut ciri-ciri karya tulis ilmiah 1. Reproduktif Artinya karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus diterima dan dimaknai oleh pembacanya sesuai dengan makna yang ingin disampaikan. Pembaca harus bisa langsung memahami konten dari karya ilmiah. 2. Tidak Ambigu Ciri ini ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah karya ilmiah harus memberikan pemahaman secara detil dan tidak dikemas dengan bahasa yang tidak membingungkan. Dengan begitu, maksud dari karya ilmiah itu bisa langsung diterima oleh pembacanya. 3. Tidak Emotif Artinya, karya ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek perasaan dari penulisnya. Sebab, karya ilmiah harus memaparkan fakta yang didapatkan dari hasil analisis penelitian, bukan dari perasaan subjektif dari penulisnya. 4. Menggunakan Bahasa Baku Menggunakan bahasa baku agar mudah dipahami. Penggunaan bahasa baku itu meliputi setiap aspek penulisannya. Mulai dari penulisan sumber, teori, hingga penulisan kesimpulan. Ketidakbakuan pada tulisan karya ilmiah hanya akan membuat pembacanya bingung dan apa yang ingin disampaikan dalam tulisan tidak dipahami pembaca. 5. Menggunakan Kaidah Keilmuan Penulisan karya ilmiah harus menggunakan kaidah keilmuan atau istilah-istilah akademik dari bidang penelitian si penulis. Hal itu bertujuan untuk menunjukkan bahwa peneliti atau penulisnya memiliki kapabilitas pada bidang kajian yang dibahas dalam karya ilmiah. Penggunaan kaidah atau istilah ilmiah itu juga menjadi takaran seberapa ahli peneliti pada bidang keilmuannya. 6. Bersifat Dekoratif Artinya penulis karya ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang memiliki satu makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis dan kecermatan penelitian. Kedua hal itu penting karena karya ilmiah harus bisa menyampaikan maksud dari penelitian yang dilakukan oleh penulis tanpa membingungkan. 7. Terdapat Kohesi Artinya karya ilmiah harus memiliki kesinambungan antar bagian dan babnya dan bersifat straight forward maksudnya ialah tidak bertele-tele atau tepat sasaran. Sebuah karya ilmiah setiap bagian atau babnya harus memiliki alur logika yang saling bersambung. Selain itu, penyampaiannya harus tepat sasaran dengan apa yang ingin disampaikan. 8. Bersifat Objektif Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat penting karena karya ilmiah tidak dibuat berdasarkan perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus menunjukkan fakta-fakta dan data-data dari hasil analisisnya. Jadi, tidak memiliki kecondongan subjektifitas. 9. Menggunakan Kalimat Efektif Dan, penulisan karya ilmiah harus menggunakan kalimat efektif. Ciri ini berkaitan dengan semua ciri sebelumnya. Tujuan penggunaan kalimat dalam karya ilmiah agar pembaca tidak dipusingkan dengan penggunaan kalimat yang berputar-putar. Penggunaan kalimat seperti itu hanya akan membuat pembaca bingung. D. Menganalisis Kebahasaan Karya Ilmiah yang Dibaca Objektivitas suatu karya ilmiah, antara lain, ditandai oleh pilihan kata yang bersifat impersonal. Hal ini berbeda dengan teks lain yang bersifat nonilmiah, semacam novel ataupun cerpen yang pengarangnya bisa ber-aku, kamu, dan dia. Kata ganti yang digunakan dalam karya ilmiah harus bersifat umum, misalnya penulis atau peneliti. Ragam bahasa yang digunakan karya ilmiah harus lugas dan bermakna denotatif. Makna yang terkandung dalam kata-katanya harus diungkapkan secara eksplisit untuk mencegah timbulnya pemberian makna yang lain. Untuk itu, dalam karya ilmiah kita sering mendapatkan definisi atau batasan dari kata atau istilah-istilah yang digunakan. Misalnya, jika dalam karya itu digunakan kata seperti frasa atau klausa, penulis itu harus terlebih dahulu menjelaskan arti kedua kata itu sebelum ia melakukan pembahasan yang lebih jauh. Hal tersebut penting dilakukan untuk menyamakan persepsi antara penulis dengan pembaca atau untuk menghindari timbulnya pemaknaan lain oleh pembaca terhadap maksud kedua kata itu. Makna denotasi adalah makna kata yang tidak mengalami perubahan, sesuai dengan konsep asalnya. Makna denotasi disebut juga makna lugas. Kata itu tidak mengalami penambahan-penambahan makna. Adapun makna konotasi adalah makna yang telah mengalami penambahan. Tambahan-tambahan itu berdasarkan perasaan atau pikiran seseorang terhadap suatu hal. Berikut Kaidah Kebahasaan Karya Ilmiah 1. Pilihan kata yang digunakan di dalam karya ilmiah harus bersifat impersonal. Yang dimaksud dengan pilihan kata yang digunakan di dalam karya ilmiah bersifat impersonal adalah kata ganti yang digunakan dalam karya ilmiah harus bersifat umum, seperti menggunakan kata ganti seperti penulis atau peneliti. 2. Karya ilmiah banyak menggunakan kalimat pasif. Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai suatu pekerjaan/tindakan atau aktivitas. Subjek pada kalimat pasif berada sebelum predikatnya. Contoh Aku disekolahkan oleh pamanku ke salah satu akademi keperawatan terbaik di kota Indramayu 3. Bahasa yang digunakan di dalam karya ilmiah harus reproduktif. Sedangkan penggunaan bahasa yang reproduktif adalah dalam penyampaian informasi dalam karya ilmiah harus menggunakan kata-kata dan kalimat yang ganda. 4. Ragam bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah harus lugas dan mengungkapkan denotatif. Ragam bahasa yang digunakan karya ilmiah harus lugas dan terdekat denotatif yaitu makna yang terkandung dalam kata-katanya harus ada untuk mencegah timbulnya pemberian makna yang lain. Untuk itu, dalam karya ilmiah kita sering mendapatkan defnisi atau batasan dari kata atau istilah-istilah yang digunakan.
Kelas XI SMAMASMKMAK 188 B. Merancang Informasi, Tujuan, dan Esensi dalam Karya Ilmiah Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu 1. menentukan informasi penting dalam karya ilmiah; 2. menyajikan hasil karya ilmiah yang telah didiskusikan. Kegiatan 1 Menentukan Informasi Penting dalam Karya Ilmiah Tujuan penulisan karya ilmiah adalah untuk memublikasikan suatu ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Salah satu forum yang sering dijadikan tempat untuk tujuan itu adalah diskusi. Dalam forum itulah berbagai hal tentang karya ilmiah itu dibahas secara bersama-sama. Melalui forum itu pula kita dapat memperoleh informasi-informasi penting dari suatu karya ilmiah secara terbuka; disertai berbagai informasi dan tanggapan sebagai pelengkap dari peserta diskusi lainnya. Dalam diskusi seperti itu sering terlontar banyak gagasan penting. Selepas pembicara menyampaikan karya ilmiahnya, sesi berikutnya adalah forum tanya jawab. Dalam sesi ini para peserta menyampaikan sejumlah tanggapan kepada pembicara. Tanggapan itu bisa berupa pertanyaan, sanggahan, kritik, atau saran. Tugas 1. Secara berkelompok, bacalah sebuah karya ilmiah. Carilah karya ilmiah dari jurnal. Tentukanlah masalah-masalah pokok yang ada di dalamnya Masalah Uraian Penting Sajikanlah permasalahan tersebut di dalam bentuk makalah dengan sistematika sebagaimana yang telah kamu pelajari di atas. Di unduh dari 189 Bahasa Indonesia 2. Lakukanlah diskusi kelas untuk mempresentasikan makalah tersebut secara bergiliran dengan kelompok lain 3. Catatlah gagasan dan saran penting dari berbagai permasalahan yang tertulis pada jurnal dari setiap penulis GagasanSaran Penulis Kegiatan 2 Menyajikan Hasil Karya Ilmiah dalam Diskusi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Melalui forum diskusi, masalah- masalah itu diharapkan dapat terselesaikan lebih baik karena melibatkan banyak orang. Dalam diskusi resmi, seperti seminar, masalah itu dipaparkan oleh seorang atau beberapa orang yang ditunjuk khusus oleh panitia berdasarkan keahlian ataupun penguasaannya terhadap masalah itu. Orang tersebut dinamakan dengan pemakalah atau narasumber. Dalam kegiatan tersebut, pemakalah bertugas untuk menjelaskan masalah dan solusinya yang telah ia kemas di dalam makalahnya. Dalam kegiatan tersebut, narasumber tidak membacakan makalah, tetapi memaparkannya kembali secara lisan dengan bahasa yang mudah dipahami para peserta. Untuk itu, kita dapat menyertai penyelesaiannya dengan media, semacam power point. Dengan media tersebut kita membuat kata-kata kunci dari isi makalah yang akan kita paparkan. Perhatikan paparan berikut Perempuan memang paling rentan terhadap anemia, terutama anemia karena kekurangan zat besi. Darah memang sangat penting bagi perempuan. Hal ini terutama pada saat hamil, zat besi itu dibagi dua, yaitu bagi si ibu dan janinnya. Bila si ibu anemia, bisa terjadi abortus, lahir prematur, dan juga kematian ibu melahirkan. Padahal, kita ingat, di Indonesia, angka kematian ibu melahirkan dan kematian bayi masih cukup tinggi. Bahkan, bagi janin, zat besi juga dibutuhkan, terutama juga ada kaitannya dengan kecerdasan dr. Risa Anwar dalam Republika. Di unduh dari Kelas XI SMAMASMKMAK 190 Paparan tersebut tidak menarik bagi peserta diskusi apabila disajikan apa adanya, seperti yang tertulis di atas. Paparan tersebut sebaiknya disajikan secara lebih ringkas dengan menggunakan kata-kata kuncinya. Paparan secara ringkas dan menarik dapat dilihat pada tampilan berikut. Berikut langkah-langkah menyajikan makalah dalam forum diskusi resmi. 1. Tampillah sebagai pemakalah setelah mendapat izin dari moderator. 2. Kalau tidak diperkenalkan oleh moderator, perkenalkan diri dengan rendah hati. 3. Sampaikan masalah umum dari isi makalah yang akan dipaparkan. 4. Jelaskan pokok-pokok isi makalah dengan bahasa yang lugas. 5. Sertakan ilustrasi dan fakta-fakta penting yang menyertai penjelasan di atas. 6. Akhiri paparan dengan menyampaikan simpulan. Tugas Lakukan kegiatan berikut ini 1. Lakukanlah diskusi kelas untuk mempresentasikan 2ā3 makalah yang terbaik di antara anggota kelas. 2. Tentukanlah petugas-petugasnya, seperti moderator dan sekretarisnya di samping para pemakalahnya. Di unduh dari 191 Bahasa Indonesia 3. Secara bergiliran, para pemakalah mendapat kesempatan untuk memaparkan isi makalahnya. Sebaiknya, para pemakalah juga menyertai paparannya itu bantuan LCD proyektor. 4. Pada akhir diskusi, lakukanlah ajang tanya jawab untuk menampung pertanyaan, dukungan, sanggahan, kritik, ataupun saran-saran para peserta diskusi untuk setiap pemakalah. 5. Setiap peserta membuat catatan yang berupa ringkasan atas paparan para pemakalah beserta tanggapan-tanggapan para peserta diskusi. 6. Sajikanlah catatan laporan kegiatan diskusi itu seperti dalam format berikut. Tema diskusi ā¦.. Hari, tanggal ā¦.. Moderator ā¦.. Sekretaris ā¦.. Pemakalah 1. ā¦.. 2. ā¦.. 3. ā¦.. Pemakalah I Ringkasan ā¦. Pemakalah II Ringkasan ā¦. Pemakalah III Ringkasan ā¦. Tanggapan Para Peserta Nama Peserta Jenis Tanggapan Isi Tanggapan Jawaban Pemakalah Di unduh dari Kelas XI SMAMASMKMAK 192 C. Menganalisis Sistematika dan Kebahasaan Karya Ilmiah
mengidentifikasi informasi tujuan dan esensi karya ilmiah